CIAMIS,(PRLM).- Keberadaan sawah apung memiliki prospek cerah terus dikembangkan untuk mengatasi kesulitan petani di wilayah Kecamatan Padaherang, Kalipucang dan sekitaranya yang selama ini selalu mengalami kesulitan untuk menanam padi.
Hal itu disebabkan karena ratusan hektar persawahan di wilayah tersebut selalu terendam banjir untuk jangka waktu hingga berbulan lamanya. memekbulujarang.blogspot.com
"Awalnya banyak masyarakat yang meragukan terobosan sawah apung, akan tetapi dengan bukti panen perdana sawah apung beberapa waktu lalu, terus terang menggugah kami untuk mengembangkan atau memeperluas sawah apung. Selain produksinya lumayan banyak, keunggulan lainnya setiap tahun petani bisa menanam padi. Beda dengan kondisi saat ini dalam satu tahun mungkin hanya sekali panen, setelah lima hingga enam kali tanam," tutur Camat Padaherang, Kabupaten Ciamis Dede Saeful Uyun, Selasa (26/3).
memekbulujarang.blogspot.com
Dia mengatakan bagi warga padaherang dan sekitarnya menanam padi dengan cara sawah apung merupakan teknologi baru. Sebab selama ini petani tidak memanfaatkan persawahannya yang terendam banjir. "Padahal kejadian tersebut terus berulang setiap tahun, akan tetapi petani seolah menyerah begitu saja dengan keadaan. Syukur alhamdulillah akhirnya Taruna Tani Mekar Bayu Desa Ciganjeng membat terobosan baru, membuat sawah apung," katanya.
Dede Saeful Uyun menambahkan selain sawah apung, petani masih bisa menambah penghasilan dengan menebar ikan di persawahannya. Hanya saja, ia menambahkan salah satu tantangan yang masih perlu diatasi adalah mengubah pola pikir petani. Dari yang semula menjadi petani konvensional menjadi petani sawah apung dengan mina ikan. "Yang sulit justru mengubah pola pikir masyarakat. Dan saya optimis sedikit demi sedikit akan berhasil," ujarnya.
Pembuatan sawah apung di Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang itu sendiri diprakarasi oleh Taruna Tani Mekar Bayu yang bekerjasama dengan Ikatan Petani Pengendali hama Terpadu Indonesia (IPPHTI), panen perdana sawah apung dilakukan pada hari Kamis (14/3).
Perlakuan atau pemeliharaan sawah apung tidak jauh berbeda dengan sawah konvensional atau yang ditanam di atas tanah. Sawah apung pertama yang dikelola oleh kelompok tersebut hanya seluas seratus bata. memekbulujarang.blogspot.com
Yang membedakan dengan sawah konvensioanal atau di atas tanah adalah hanya media tanamnya. Sawah apung di tanam di atas rakit yang diberi sabut kelapa, jerami serta tanah. Rakit berfungsi agar sawah menjadi terapung, sehingga tidak terpengaruh oleh ketinggian banjir. Perbedaan lainnya pada saat panen, tanaman padi yang baru disabit tidak bisa langsung dirontokkan di tempat tersebut, akan tetapi harus dibawa ke darat.
memekbulujarang.blogspot.com
Ketua Taruna Mekar Bayu Desa Ciganjeng, Tahmo Cahyono (38) mengaku pada awalnya sempat mendapat cemooh beberapa warga yang menyangsikan keberadaan sawah apung. Akan tetapi dalam perjalanan waktu, lanjut dia, masyarakat mendukung langkah yang dilakukan kelompoknya. "Tantangan berat pertama adalah banyak yang merasa ragu, akan tetapi akhirnya dengan upaya keras, kami bisa membuktikan tantangan tersebut. Yang semula ragu sekarang justru berniat untuk ikut mencoba," ujarnya.bld
sumber
Artikel Terkait berita ,Social
- Pria Ini Meninggal Setelah Operasi Geraham Bungsu
- Foto Wanita-wanita Cantik Ini Sengaja Memamerkan Bulu Ketiaknya
- Inilah Keunggulan Umat Nabi Muhammad SAW
- FOTO Parade Cinta Berakhir Tragis
- Ilmuwan Berhasil Menemukan Gerbang Neraka
- Negara Ini Menjadi Surga Kaum Gay Dan Lesbi
- 7 Indikator Bangsa Diambang Kehancuran
- 18 Pekerja Muslim Di AS Dipecat Karena Shalat Saat Jam Kerja
- Foto Ritual Mandi Darah Kambing
- Misteri Boneka "Teru Teru Bozu"
- Sebuah Patung Barbei ini Di Sembah Demi Permohonan
- Kode - kode misterius Di MS.WORD
- Gadis Ini Dipukul 15 Kali Dengan Kapak Oleh Kakanya Sendiri
- Foto Di Kuwait Hukuman Gantung Di Pertontonkan Di Publik
- Astaghfirullah, Wanita-Wanita Ini Bertelanjang Dada di Depan Masjid
- Ternyata Anggota DPR Banyak Mengunakan Jimat
- Pria Botak Ternyata Rentan Gangguan Jantung.
- 7 Manusia Yang Memiliki Tanduk
- Tradisi Mencaci Maki Pohon Agar Tumbang
- Sekilas Tentang Marawi Kota Islam Di Filipina